Rabu, 16 September 2009

Bisakah kita Ikhlas dan sabar?


Tak ada kalimat yang bisa terucap tuk ungkapkan perasaan yang tak tentu. Rasa yang entah kenapa? Akupun tak tau… sulit banget tuk dimengerti apa yang harus ku lakukan. Rasa ini sangat menyiksaku, tak ada seorangpun yang bisa aku jadikan tempat tuk berbagi. Oh Tuhan…. Kuatkan dan bimbing hamba tuk melalui semuanya. Astaghfirullah cepat-cepat aku langsung berpikir bahwa dunia ini hanya sementara. Besok di akhirat semua berjuang sendiri-sendiri, mempertanggung jawabkan semua yang telah kita lakukan didunia ini. Akhirat peradilan yang sangat adil, tidak ada yang bisa kita sembunyikan. Mulut yang biasanya bisa berkata dusta di dunia menjadi terkunci tanpa kata. Tangan, mulut, dan kaki berbicara. Saat aku berpikir seperti ini aku jadi merasa tenang. Bahwa semua yang terjadi didunia ini adalah ketetapan Alloh yang harus bisa dilalui dengan penuh ketabahan dan ketaqwaan kepada-Nya.
Dunia ini tak ada yang abadi, yang ada hanyalah kesenangan yang menipu. Barang siapa yang berjalan di dunia ini tidak dilandasi atas keimanan dan ketaqwaan maka sungguh sangat merugi. Ibaratnya di dunia ini hanyalah sekedar mampir tuk kehidupan kekal abadi yaitu kehidupan yang tidak ada lagi dusta. Sering aku merasa bagaimana rasanya dibohongi, sungguh sangat sakit hati ini. Mungkin begitu juga dengan kalian. Tidak ada yang bisa kita lakukan selain hanya bisa menyerahkan semua urusan kepada Alloh semata. Tak ada tempat yang tepat untuk bersandar kecuali hanya kepada Alloh. Karena hanya Dia-lah yang maha segalanya. Tempat sebaik-baik berserah diri dan mengadu setiap apa yang kita rasakan.
Saat aku mendengar lantunan ayat Al quran, hati ini menjadi lebih sejuk dan tenang. Ya Alloh sungguh Engkau Maha lembut dan melembutkan hati setiap hamba-hamba-Nya. Maha indah yang mengindahkan yang haq. Maha mendengar dan Maha Mengetahui apa yang ghoib. Subhanalloh, begitu Maha besarnya Engkau tak ada yang bisa menandingi. Sungguh merupakan hal yang bodoh jika aku merasa bahwa aku didunia ini sendiri. Sungguh tololnya diri ini, saat merasa putus asa saat menerima ujian dari-Nya.
Ugh…betapa menyesalnya hati ini saat sadar bahwa putus asa adalah suatu tindakan yang sangat bodoh. Sebagai seorang muslim yang mepunyai keimanan dan ketaqwaan seharusnya tak ada kata putus asa dalam menjalani kehidupan dunia ini. Apa yang ditimpakan kepada makhluk didunia ini sudah diatur dan ditetapkan oleh Sang Maha Pencipta. Seperangkat dengan jalan keluar setiap ketetapan itu. So….kenapa kita mesti harus khawatir dan putus asa setiap mendapat ujian dalam kehidupan.
Ibarat kita sekolah, setiap akan naik kelas kita pasti harus melalui sebuah ujian. Dan ujian itu sudah sesuai dengan tingkat kelas kita. Jadi apabila kita ditimpa seuatu ujian, tanamkan dalam hati ini bahwa ujian yang ditimapakan kepada kita adalah sudah sesuai dengan kemampuan kita. Alloh tidak bakalan salah dalam memberikan suatu ujian kepada setiap hambanya. Jadi.. jangan khawatir, tetep harus bisa mencari jalan keluar dan solusi yang tepat. Tapi..jangan samapai menyalahi aturan dan ajaran agama. Lalui semua dengan kesabaran dan keimanan.


Jangan pernah terbesit perasaan bahwa semua ini tidak adil, kenapa kita diberi ujian yang berat. Justru kita harus lebih bersyukur karena apabila kita bisa melalui ujian yang berat ini dengan penuh kesabaran dan ketaqwaan maka insyaAlloh derajat kita akan dinaik oleh Alloh. Ujian tidak melulu hanyalah kesedihan, tapi ada juga ujian kenikmatan. Bagaimana sikap kita saat mendapatkan kenikmatan. Justru seharusnya kita harus lebih berhati dengan ujian kesenangan atau kebahagiaan. Karena justru ujian kenikmatan itu sungguh sangat berat dalam menyikapinya jika kita tidak dilandasi keimanan. Banyak yang sering lalai dalam mengatasi ujian kenikmatan ini, mungkin karena terbuai dengan kenikmatanya atau bahkan kadang tidak sadar bahwa kita sedang diuji dengan kenikmatan. Astaghfirullah, kita berlindung kepada Alloh dari sifat yang bisa merugikan kita di akhirat kelak.

0 komentar:

Posting Komentar

aku tunggu ya.....